Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hukum Memakai Kaos Kaki Ketika Shalat; apakah boleh?

 

Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, "Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: Dahi (termasuk hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), telapak tangan kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri dan ujung kaki kanan dan kiri " (HR. Bukhari 812 dan Muslim 490).

Ada seseorang yang khawatir akan tersingkap pakaiannya sehingga terlihat auratnya, maka ia memakai kaos kaki untuk mencegahnya. Namun, bagaimanakah hukum shalat memakai kaos kaki? Seandainya keterbukaan kedua kaki itu wajib, niscaya pencopotan khuf juga wajib yg menuntut pembatalan kesucian lalu membatalkan shalat,”” (Lihat Muhammad bin Ali As-Syaukani, Nailul Authar Syarah Muntaqal Akhbar, Beirut, Darul Fikr 1982 M/1402 H, juz II, halaman 289).

Dari Al-Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Pada suatu malam di suatu perjalanan aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku sodorkan pada beliau bejana berisi air. Kemudian beliau membasuh wajahnya, lengannya, mengusap kepalanya..... Kemudian aku ingin melepaskan sepatu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, namun beliau berkata, "Biarkan keduanya (tetap kukenakan). Karena aku telah memakai keduanya dalam keadaan bersuci sebelumnya.” Lalu beliau cukup mengusap khufnya saja (HR. Bukhari 206 dan Muslim 274).

Berdasarkan dalil yang telah diuraikan, hukum memakai kaos kaki saat sholat diperbolehkan dan sholatnya tetap sah dengan catatan kaos kaki yang dikenakan dalam keadaan bersih dan suci dari segala macam kotoran, hadast ataupun najis.