Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Hal Penyebab Matinya Hati, Menjadi Penyebab Doa Sulit Terkabul

Hati yang mati adalah perkara yang besar karena hati yang mati adalah hati yang jauh dengan Rabb-nya. Matinya hati akan menyebabkan kita menjadi sulit mendapat pertolongan dan menikmati manisnya iman kepada Allah, Maksiat dan perbuatan yang dilarang Allah akan menjadi hal yang wajar dan sering disepelekan bila hati sudah mulai keras. Bahkan jika seseorang yang hatinya sudah mati tidak akan mempan saat diingatkan tentang kebaikan sebaliknya ia akan merasa sombong dan sangat marah jika diingatkan.
Orang yang hatinya mati juga akan cenderung mengikuti hawa nafsunya daripada apapun yang berkaitan dengan taat pada Allah. Sehingga Allah berfirman yang artinya; “Sudahkah engkau (wahai Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?” Semoga kita dijauhkan dari rasa matinya hati terhadap taat pada Allah, lalu apa sajakah perkara yang dapat menyebabkan hati menjadi mati?

Abu Nu'aim Al-Isyfahani dalam karyanya Hilyah Al-Awliya wa Thabaqat Al-Asyfiya (juz 8, hlm 15) mengutip pesan Syekh Ibrahim bin Adham untuk penduduk Basrah, Irak, terkait 10 hal yang dapat membuat hati mati hingga doa sulit terijabah.Syaqiq bin Ibrahim bercerita, "Ibrahim bin Adham pernah melintasi pasar Basrah, lalu banyak orang berkerumun mendekatinya, mereka bertanya:"Abu Ishaq (julukan Ibrahim bin Adham), Allah Berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kan kabulkan untuk kalian (QS. Al Mu'min: 60)". Kami berdoa kepada Allah bertahun-tahun, tapi belum dikabulkan" Ibrahim berkata: "Hai penduduk Basrah, ada 10 hal penyebab hati kalian mati"

Pertama; kalian mengenal Allah tapi kalian tidak tunaikan hak-Nya

Kedua; kalian membaca Kitab Allah, tetapi kalian tidak mengamalkannya

Ketiga; kalian mengklaim mencintai Rasulullah, tetapi meninggalkan sunnahnya

Keempat; kalian mengklaim memusuhi setan, tetapi kalian malah bermufakat dengannya

Kelima; kalian mengatakan mencintai surga, tetapi kalian tidak beramal untuk surga

Keenam; kalian mengatakan takut api neraka, tetapi kalian malah menggadaikan diri untuk masuk neraka 

Ketujuh; kalian mengatakan sesungguhnya kematian itu pasti terjadi, tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk itu

Kedelapan; kalian sibuk menguntit aib saudara kalian, tetapi kalian tutup mata dengan aib sendiri

Kesembilan; kalian memakan nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala tetapi kalian tak mensyukuri-Nya

Kesepuluh; kalian menguburkan jenazah saudara kalian, tetapi kalian tak mau mengambil pelajaran dari itu semua.