Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri Orang Yang Sholatnya Tidak Diterima Bahkan Selama 60 Tahun Lamanya

 

Sholat adalah kewajiban umat muslim yang telah ditetapkan waktunya, siapapun yang melaksanakan sholat berarti dia sedang mendekat kepada Rabb nya namun disebutkan bahwa ada ciri orang yang sholat 60 tahun tetapi tidak ada satupun sholatnya yang diterima oleh Allah. Sholat yang terburu-buru tanpa mengingat Allah, sholat yang asal beres, sholat tetapi dia pun tidak tahu apa yang sedang dilakukan dengan sholatnya, sholat tapi tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

Sholat yang seperti ini yang membuat kita perlu berhati-hati bisa jadi semua amalan sholat tidak diterima Allah bahkan jika selama 60 tahun lamanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist bahwa “Sesungguhnya ada seseorang yang sholat selama 60 tahun namun tidak diterima. Barangkali orang itu menyempurnakan rukuk tapi tidak menyempurnakan sujud atau menyempurnakan sujud tapi tidak menyempurnakan rukuk rukuknya.” (HR. Al-Ashbahani dalam at-Targhib, Ash Shohihah no. 2535). Mengapa sholat ini diwajibkan dan menjadi hal yang tidak boleh ditinggalkan?

“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab (ditanya dan dimintai pertanggungjawaban) dari tiap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi). Imam Ahmad Rahimullah berkata “Akan datang suatu masa pada manusia orang-orang yang sholat namun mereka tidak sholat. Dan aku khawatir masa itu adalah zaman sekarang.” Seseorang berkata wahai Imam Ahmad, yang kau sebut adalah kondisi di zamanmu bagaimana jika engkau hidup dizaman kami kaum muslimin pada abad ke-21 ini?

“Sesungguhnya ada seseorang yang bersujud yang mengira bahwa ia telah mendekatkan diri kepada Allah dengan sujudnya itu. Demi Allah seandainya dosa sujudnya itu dibagi-bagi untuk penduduk negerinya mereka pasti binasa.” Lalu ada yang bertanya “Bagaimana itu bisa terjadi” Imam Al-Ghazali menjawab; “ia bersujud dengan kepalanya dihadapan Sang Pencipta, namun ia sibuk dengan permainan, kemaksiatan, syahwat, dan cinta dunia. Sujud untuk Allah macam apa ini?” Seandainya mereka mendirikan sholat sesuai dengan makna yang sebenarnya, mereka pasti tidak akan pernah lalai dari sholatnya.